Skip to main content

Fakta! Balap F1 Di Indonesia Tak Akan Terwujud

Balap F1 - foto : ligaolahraga.com
Balap F1 Di Indonesia - Inilah yang menjadi kekhawatiran para penyuka balap Formula 1, dimana Indonesia yang memiliki area cukup besar di setiap pulau dan memiliki akses transportasi yang cukup memadai akhirnya harus menahan diri jika penyelenggaraan balap mobil sport tingkat tinggi yakni F1 tidak akan terselenggara di Indonesia dalam waktu dekat ini.

Banyak hal yang menyebabkan ini terjadi, salah satunya adalah kisruh politik yang ada dimana memiliki dampak yang cukup global bagi pergerakan setiap cabang olahraga untuk bisa berprestasi di kancah internasional. Belum lagi persoalah catut-mencatut terhadap dana pemerintah yang menyebabkan sebagian besar proyek menjadi mangkrak. Tak ayal, cabang olahraga yang memerlukan biaya besar seperti sepak bola, badminton hingga balap F1 harus mencari dana sendiri untuk bisa bertahan dan eksis untuk tetap fokus dengan pencapaian.

Tim F1 Indonesia Yang Pupus

Jika beberapa waktu lalu ada Rio yang tiba-tiba muncul menjadi pebalap F1 (rookie) Manor Racing, maka sekitar 4 dekade lalu putra Indonesia asal Medan juga pernah mengibarkan balap F1 di kancah internasional. Dia adalah Teddy Yip, pria keturunan tionghoa namun besar dan lahir di Sumatra bagian utara, Indonesia, berhasil menancapkan nama Indonesia di balap formula dunia. Hanya saja tidak menyelenggarakan balap F1 di Indonesia melainkan digelar di Makau.

Kecintaannya pada balap direalisasikan dengan membiayai banyak tim dan pebalap di Eropa. Pada 1976, Yip mendirikan tim F1 bernama Theodore Racing. Di sinilah perjalanannya di dunia balap paling bergengsi di dunia mulai berkibar.

Hingga akhirnya, balap F1 di Indonesia pupus karena para pebalap muda ini berjalan sendiri, dengan talentanya sendiri dan bahkan 'ongkos' sendiri untuk berhasil mengibarkan merah putih di arena balap usai pertandingan.

Tak hanya di F1, Yip juga mendanai banyak pebalap di berbagai ajang, seperti F2 atau F3. Bahkan, dia menggagas lahirnya GP Makau yang sampai saat ini masih digelar. Nama-nama terkenal yang pernah bergabung dengan Theodore Racing adalah Pattrick Tambay dan Keke Rosberg, seperti dikutip kompas.com (19/02/2016).

Yip telah lama menjalankan tim setiap tahun di GP Makau sampai pada 1983, beralih dari Formula Pacific ke Formula 3. Hasilnya, dia sukses besar dan Theodore Racing memenangi gelar berkali-kali, terutama saat bersama Ayrton Senna. Sepertinya pilihan tidak menyelenggarakan balap F1 di Indonesia cukup beralasan.

[>> lihat : Berita F1 Terkini <<]

Pada akhirnya, Yip mengurangi keterlibatannya pada dunia balap pada akhir 1980-an dan akhirnya menjual saham perusahaannya di Makau untuk adik iparnya. Yip meninggal dunia pada usia 96 tahun pada 2003. Akhirnya, pupus sudah harapan Indonesia bercokol di kancah internasional untuk balap F1.

Kandidat Sirkuit Untuk Balap F1 di Indonesia

Jika harapan sudah pupus maka kita lihat dari fakta bahwa keberadaan kandidat sirkuit yang ada belum bisa diharapkan, dan inilah beberapa sirkuit yang pernah disebut sebagai wacana untuk tempat dimana penyelenggaraan balap F1 atau MotoGP bisa dilangsungkan.
Sirkuit Borobudur

1. Borobudur

Keberadaan irkuit ini adalah wacana dari beberapa mahasiswa pasca sarjana dan dosen yang melakukan riset bahwa tempat ini cukup layak dijadikan sebagai sirkuit. Tantangan besar jika sirkuit ini benar-benar terwujud adalah Borobudur harus mengantongi ijin Unesco, serta ijin perwakilan dari seluruh umat Budha, bukan saja umat Budha di Indonesia, melainkan se-Asia Tenggara, mengingat Borobudur merupakan warisan kerajaan Sriwijaya yang saat itu luas kekuasaannya meliputi Sebagian besar  wilayah Indonesia dan Malaysia ditambah Thailand, Philipina hingga Madagascar. Artinya penyelenggraan balap F1 di Indonesia 'patah' di kandidat awal.
Sirkuit Sentul

2. Sentul

Sirkuit paling tenar dan paling gaek di Indonesia ini memang memiliki karakter sirkuit cepat, dan karena dekat dengan Bogor tentu saja Sentul memiliki probibilitas diguyur hujan saat race lebih besar dibanding sirkuit lain. Di situlah menariknya. Hujan adalah hal yang kadang dibenci beberapa pembalap, namun dicintai penonton. Dengan hujan balapan akan berjalan lebih seru. Dan kini, sikruit ini banyak yang harus diperbaiki dan boleh dibilang biaya perbaikan mirip dengan membuat sirkuit baru.
Sirkuit Serangan

3. Serangan

Terletak di Pulau Serangan, Bali, Pulau ini masih menyisakan lahan kosong yang lapang. Tak jarang juga Serangan dijadikan sirkuit offroad. Jika dirancang dengan maksimal, sirkuit Serangan akan bisa menghelat F1 dan Moto GP sekaligus, dengan jarak jadwal berinterval beberapa bulan tentu saja. Dan karena digelar di Pulau Bali, jadwal balapan F1 untuk sirkuit ini haruslah September, bukan Maret, pada bulan Maret ada kemungkinan bentrok dengan Nyepi dan terlalu dekat dengan jadwal Melbourne, mengingat turis Australia masih sebagai salah satu Turis mancanegara Bali terbesar bersanding dengan China dan Jepang. Penyelenggaraan balap F1 di Indonesia kembali urung untuk digelar di Bali.
Sirkuit Lippo Karawaci

4. Lippo Karawaci

Sebelumnya, lippo Karawaci akan menghelat A1GP pada tahun 2008. Apa daya kontraktor tidak mampu memenuhi deadline pembangunan, dan A1 GP Lippo Karawaci diundur pada tahun 2009. Tapi akhirnya justru malah A1GP bangkrut dan tidak bisa menyelenggarakan di Lippo Karawaci, padahal, dari segi teknikal dan karakteristis fisik, Lippo Karawaci Street Circuit sendiri merupakan sirkuit cepat dan hanya direkomendasikan untuk ajang balap mobil.
Sirkuit Jakabaring

5. Jakabaring

Ini adalah satu-satunya harapan agar penyelenggaraan balap F1 di Indonesia terlaksana, dari 4 kandidat sirkuit maka Jakabaring adalah satu-satunya yang memungkinkan dan saat ini dalam tahap pembangunan. Jika pembangunan Sirkuit Jaka Baring berhasil terealisasi tepat waktu dan menggelar MotoGP, maka pintu menggelar F1 pun akan semakin lebar terbuka. Pasalnya, tidak banyak perbedaan soal standar sirkuit yang dibutuhkan untuk menggelar kedua balap paling bergengsi tersebut.

Harapan Untuk Penyelenggaraan Balap F1 Di Indonesia

Sean adalah satu-satunya harapan untuk kepercayaan dunia internasional bahwa Indonesia kini berbeda dengan beberapa deklade lalu, kemampuan pebalap muda serta infrastruktur pembangunan sikruit juga diperlihatkan.

Yang paling serius adalah Sean Gelael, meski dengan susah payah dan diawali dengan kantong sendiri untuk bisa balapan di negara lain, kini bisa sedikit diakui dan mempengaruhi kepercayaan dunia internasional terhadap balap F1. Alhasil, penyelenggaraan balap F1 di Indonesia bisa saja terlaksana.

“Ya, rasanya seperti mimpi. Tentu ini akan menambah motivasi saya. Ini sekaligus tantangan besar saya. Karena itu, saya juga harus bisa tampil bagus dan konsisten pada balapan F2. Saya tahu ini merupakan kesempatan besar dalam karier balap saya,” kata Sean, yang musim ini akan tampil secara penuh di ajang F2 bersama tim Pertamina Arden seperti dikutip beritasatu (23/03/2017).

[>> baca : Yang Perlu Diketahui Dari Penyelenggara F1 <<]

Pebalap Indonesia Sean Gelael menjaga asa Indonesia di ajang balap Formula 1 setelah secara resmi diumumkan sebagai pebalap penguji di tim Scuderia Toro Rosso. Pebalap berusia 20 tahun ini mengaku kian termotivasi dan bertekad untuk memanfaatkan momentum ini dengan menjaga performa balapnya secara konsisten.

Bagaimana menurut Anda, apakah balap F1 di Indonesia akan terwujud di Jakabaring mengingat kompleksitas suhu  politik di Indonesia hingga 2018 nanti?

Comments

Popular posts from this blog

Ini Sanksi Pebalap Suzuki Ecstar Untuk 2017

gara-gara-vinales-suzuki-terancam-hukuman-di-motogp-2017 Pebalap Suzuki Ecstar - Maverick Vinales, membuat pabrikan tersebut terancam mendapatkan 'hukuman' pada musim depan. Hukuman yang akan diterima Suzuki yakni kehilangan akses hak konsesi teknis pada MotoGP 2017. Saat ini, Suzuki baru mengeloksi enam poin nilai konsesi yang semuanya diperoleh oleh Vinales, yang pada musim depan pindah ke Yamaha. Hak konsesi sendiri merupakan merupakan kemudahan yang diberikan ke tim pabrikan yang baru bergabug dalam MotoGP. Dalam aturan teknis MotoGP, perkembangan semua tim akan dipantau sepanjang musim, poin konsesi diberikan sesuai dengan podium yang didapatkan pebalapnya. Pembagian angka tersebut yakni tiga angka untuk peringkat pertama, dua angka untuk peringkat kedua dan satu angka untuk peringkat ketiga. Jika poin konsesi sudah melewati enam, maka semua konsesi yang didapatkan tim dihilangkan pada musim depan. Ini yang terjadi pada pebalap Suzuki Ecstar. Poin konsesi yang d

Hamilton Juara GP F1 Meksiko 2016

Juara GP F1 Meksiko 2016 - Kemenangan Lewis Hamilton pada balapan Grand Prix Meksiko akhir pekan lalu ternyata mampu menyamai rekor legenda pebalap F1 Alain Prost. Keduanya berhasil menang dalam 51 balapan, hanya saja Hamilton adalah pebalap F1 mas kini dengan gaya dan teknologi terkini dari F1. Yang menarik adalah Hamilton lebih sedikit jumlah balapannya yakni 186 seri balapan untuk menang sebanyak 51 kali. Sementara pendahulunya yakni Alain Marie Pascal Prost memiliki jumlah seri pertandingan 199 seri balap. Meski begitu, ada pebalap f1 yang mampu mengalahkan rekor keduanya termasuk Hamiltomn yang menjadi juara GP F1 Meksiko 2016 kemarin, dia adalah pebalap yang paling fenomenal yakni Michael Schumacher dengan jumlah kemenangan 91 kali dan mampu meraih tujuh kali juara dunia balap F1. [>> lihat lagi : F1 Indonesia <<] "Rasanya sangat sulit dipercaya sekarang ini," papar Hamilton. Menurut dia, pencapaian yang dirai sangat luar biasa karena menyamai

Tampil Tak Sesuai, Kepala Teknisi Honda Ungkap Performa Mobil F1 McLaren

Performa Mobil F1 McLaren - Tak disangka-sangka jika apa yang telah dilakukan oleh teknisi dalam melakukan upgarde mobil F1 untuk McLaren tak bisa membuat kepala proyek Honda F1, Yusuke Hasegawa menjadi puas. Ia mengungkapnya jika performa yang dimiliki belum bisa membuaskan, masih separuhnya karena belum maksimal. Upgrade mesin untuk membuat prforma lebih baik ini dilakukan di Malaysia oleh Honda. Hal ini tentu menyusul kejadian yang tidak memuakan yang dialami oleh para pengemudia di balapan beberapa waktu lalu dan akhirnya mereka memilki kekuatan baru yang ada pada mobil karena nmasing-masing pembalap telah dibekali unit daya baru pada kendaraannya. Meski hasil balap F1 di Jepang masih belum terlihat baik dari sisi poin namun untuk kinerja mobil F1 McLaren dapat terlihat secara signifikan namun belum maksimal. Oleh sebab itu orang nomor satu teknisi Honda belum merasa puas dengan hasil upgrade performa mobil F1 McLaren. [>> Lihat : Klasemen F1 <<] “Benar, pe